Pendidikan Karakter Jangan Andalkan Pelajaran Formal

Sabtu, 07 Mei 2011

SEMARANG - Pengembangan pendidikan karakter seharusnya tidak hanya mengandalkan mata pelajaran formal di sekolah. Sudah saatnya pendidikan karakter diintensifkan pada kegiatan ekstrakurikuler, bahkan keluarga dan masyarakat.

Drs Hardjono MPd, dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang mengemukakan hal itu di kampus Sekaran, Kamis (5/5). Pernyataan tersebut disampaikan berkaitan dengan Semarak Bulan Pendidikan yang digelar di fakultas yang dipimpinnya.

”Memang pendidikan karakter tidak harus berdiri sendiri sebagai mata pelajaran. Ia bisa masuk ke pelajaran apa saja. Namun jika melihat tantangan saat ini, rasa-rasanya jam pelajaran yang ada belumlah cukup,” katanya.

Meski demikian, dia tidak menyarankan penambahan jam pelajaran, mengingat beban siswa sudah demikian berat. ”Justru di sekolah, berbagai ekstrakurikuler harus diberdayakan agar fungsional dan efektif sebagai wahana pengembangan karakter siswa. Di samping itu, tentu saja keluarga dan masyarakat tak boleh dikesampingkan,” tutur dosen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ini.

Menurutnya, di antara ekstrakurikuler yang paling komplet dalam pengembangan karakter adalah pramuka. ”Semua ada dalam pramuka. Bahkan penggalian terhadap kearifan lokal, yang notabene pilar pendidikan karakter, sudah lama dilakukan dalam gerakan pramuka,” katanya.

Berkait dengan itu, dalam Semarak Bulan Pendidikan yang akan dibuka Jumat (6/5) pagi ini, juga akan diadakan kegiatan kepramukaan, seminar akademik tentang pemantapan implementasi karakter melalui pendidikan bagi anak, olahraga, dan orasi budaya.

”Serangkaian kegiatan tersebut merupakan bagian dari peneguhan kami untuk turut mengawal pengembangan pendidikan karakter yang belakangan ini digalakkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional,” imbuh Hardjono.(ss-75)
Dikutip dari Suara Merdeka, Jum'at, 6 Mei 2011

0 comments:

Posting Komentar

 
 
 
>